Pituturtulis - Pada suatu ketika Bilal ra ditanya, “Bagaimanakah biaya keperluan Nabi SAW?” Jawabnya, “Beliau tidak pernah menyimpan sesuatu untuk esok hari. Akulah yang mengurusnya.” Beliau menjawab yang sering terjadi jika ada orang meminta makanan pada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam beliau senantiasa memberinya. Jika beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam tidak ada, maka aku berhutang untuk memberikan makanan pada orang yang meminta. Jika ada orang yang meminta pakaian, Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam pun memberi. jika beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam tidak ada, maka akupun berhutang untuk membelikannya pakaian. 4 hari sebelum jatuh tempo bayar hutang. Penagih hutang menagih, kalau tidak bisa membayar maka Sayyidina Bilal akan jadi budaknya dan menggembala kambing untuknya. Maka Sayyidina Bilal pun datang kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam minta izin pergi bekerja sampai ALLAH datangkan harta untuk membayar hutang-hutan
Di kalangan Ahlus Sunah wal Jamaah, nama Abu Hanifah tentu tidaklah asing lagi. Ia merupakan salah seorang dari imam empat mazhab yang paling populer. Tiga imam lainnya ialah Malik bin Anas, Syafi'i bin idris dan Ahmad bin hanbal. Bahkan Abu Hanifah adalah imam pertama daripada mereka sehingga pemikiran dan ajaran-ajarannya banyak dirujuk oleh para ulama. Ia dikenal sebagai sang pengusung kebebasan berfikir, serta seorang ulama jenius sekaligus sosok sufi yang zuhud. Abu Hanifah lahir pada 80 Hijriyah atau 699 Masehi di kota Kufah, Irak. Abu Hanifah merupakan nama populer yang disandangnya sedangkan nama lahirnya adalah Nu'man bin Tsabit bin Zuta bin Mahan at Taymi. Keluarga Abu Hanifah memiliki hubungan kekerabatan dengan Ali Bin Abi Thalib Ra, menantu dari Nabi Muhammad saw. Sekalipun Abu Hanifah tidak bernasab langsung kepada Rosulullah, akan tetapi keluarga beliau adalah dari golongan-golongan orang mulia. Abu Hanifah merupakan tabiin yang mulia. Ini berart