"Kebutaan matahati itu pada tiga perkara: Saat membiarkan anggota tubuh dalam maksiat kepada Allah. Pamer dan riya dengan ketaatan kepada Allah, Tamak terhadap makhluk Allah. Siapa yang mengklaim pandangan matahati bersama satu dari ini, maka hatinya adalah dorongan prasangka-prasangka diri dan bisikan setan" (Asy-Syazili Ra).
Asy-Syazili merupakan guru dari Syekh Abu al-Abbas al-Mursi yakni seorang tokoh besar seorang guru dari Ibnu Atthaillah as-Sakandari Seorang sufi yang karangan kitabnya (AL-HIKAM) dijadikan panutan oleh semua muslim dunia yang ingin mengenal tuhan dengan mempelajari tasawuf.
Asy-Syazili merupakan nama populernya yang dialamatkan pada nama suatu daerah Syazilah di Tunisia. nama aslinya ialah Abul Hasan Ali bin Abdullah bin Abdul Jabbar asy-Syazili. Jalur keturunannya tentu saja dari garis yang tidak sembarangan yaitu Nabi Muhammad SAW melalui putrinya Fatimah az_Zahra dan Ali bin Abi Thalib Ra. Ia merupakan pendiri Tarekat Syaziliyyah tarekat sufi Ahlus Sunah wal Jamaah.
Lahir pada 593 Hijriah atau 1197 Masehi di kota Ghammarah, Maroko. Setelah masa kecilnya belajar agama dari orang tuanya, Syazili kemudian berguru pada ulama di daerahnya yaitu Muhammad Abu Abdullah bin Harazin. dalam beberapa saat itu ia juga berguru kepada Abul Fath al-Wasithy, atas nasehat dari Abul Fath al-Wasithy yang menyarankan bahwa as-Syazili pergi ke kota Fez untuk bertemu dengan Abdul Salam bin Mashish yang di kemudian hari juga langsung menjadi gurunya.
Abdul Salam bin Mashish adalah sufi ternama di masa itu, nama besarnya di Maroko selevel dengan Imam Syafi'i di Mesir. Konon ia menjalani hidupnya dengan cara asketisme yakni laku berpantang kenikmatan indria demi mewujudkan maksud-maksud rohani, (pengamal asketisme) dapat saja menyepi dari keramaian dunia agar dapat bertapa brata (khalwat), dan dapat pula hidup di tengah-tengah masyarakat, tetapi lazimnya mereka mengadopsi suatu gaya hidup yang sangat bersahaja, bercirikan penolakan terhadap harta-benda dan kenikmatan-kenikmatan jasmani, serta melewatkan waktu dengan berpuasa sambil tekun beribadat atau sambil merenungkan perkara-perkara rohani. tempat tujuan khalwat Abdul Salam ada di Rif diatas gunung Jabal Alam. Abdul Salam diakui oleh Asy-Syazili sebagai guru sejatinya lantaran beliau lah yang mengantarkannya pada kedudukan derajat Ma'krifatullah.
Setelah merasa cukup bahwa Asy-Syazili belajar darinya, mendadak Abdul Salam meminta Asy-Syazili untuk hijrah ke Tunisia dan tinggal di daerah Syazilah, disana ia disambut hangat oleh pemuka agama/ ahli ilmu tasawuf dan masyarakat setempat. setiap hari Asy_Syazili kedatangan tamu untuk membahas ilmu agama dan suatu ketika Asy-Syazili mengikuti sebuah petunjuk yang mengharuskannya untuk menempuh "jalan sunyi" Sebagaimana yang telah diajarkan oleh gurunya Abdul Salam yaitu berkhalwat. dan Asy-Syazili memilih pegunungan Zagwan untuk beribadah membersihkan jiwa dan upaya lebih dekat-dekat kepada ALlah SWT. rampungnya khalwat kemudian ia kembali ke tengah-tengah masyarakat Syazilah, sebagian dinanti-nanti oleh masyarakat sebagian pula ditentang oleh sebagian golongan terutama golongan ahli fiqih yang menentangnya dengan keras.
Asy-Syazili memutuskan menghindari pertentangan karena timbul perkara ribut-ribut pro-kontra yang semakin membesar dan tempat tujuannya pindah adalah Mesir dan menetap dikota Iskandariah. setibanya di Mesir Asy-Syazili banyak-banyak menebar ajaran mulia yang akhirnya banyak yang akhirnya menjadi pengikut setia, dan semasa hidupnya ia tidak banyak menghasilkan karya tulis karena kesibukan dakwah telah meyita waktu. Asy-Syazili wafat pada 656 Hijriah - 1258 Masehi di kota Iskandariah, Mesir.
Jika kamu ingin selamat dari kekaraman dan kehancuran, ikhlaskan amal hanya kepada Allah dengan syarat ilmu dan jangan kamu senang terhadap dirimu sedikit pun. (Asy-Syazili)